Aku pernah tulis mengenai yayasan ini, dulu banget di friendster. Aku pikir ga ada salahnya di re-write disini. toh cerita mengenai yayasan ini ga ada habisnya buat aku, yang selalu ada aja hal baru yang terjadi dimereka.
Aku tau Yayasan Rumah Kita hampir sampe sekarang berarti sudah 2 tahun yang lalu. Waktu itu Pak Hassan, Singaporean, satu-satunya staff di kantor aku yang fully dedicated ngurusin yayasan rumah kita. Waktu itu beliau needs hand buat ngurusin anak anak yang ada disitu. ga urusin secara langsung sih, tapi mendedikasikan sedikit kemampuan kita untuk mereka.
At that time ada sekitar 20an anak yang kebanyakan perempuan. seperti tujuan dari Yayasan itu sendiri adalah membantu anak jalan untuk membantu diri mereka sendiri.. hmm.. interesting aku pikir saat itu. Background mereka juga macem-macem, ada yang murni anak jalanan, ada yang orphan, ada yang pengamen, ada juga yang anak terlantar dan kebanyakan dari mereka adalah anak dari keluarga susah.. I can say susah banget.
Di Jakarta, anak-anak seperti itu banyaaaaaaaak banget.. tapi cuma sebagian kecil dari mereka yang punya keinginan untuk belajar, to be a better man kalo kata pacar aku, Robbie Williams. kebanyakan orientasi mereka sudah ke uang. karena dari kecil mereka sudah terbiasa dengan hal seperti itu. Uang untuk makan, Uang untuk bantu Ibu bayar kontrakan, Uang buat beli susu ade.. itu yang paling sering aku denger kalo ngobrol dengan mereka. Ngenes emang dengernya tapi that's life..
Berawal dari buka puasa bersama, aku jatuh cinta dengan anak-anak itu. mereka yang polos, mereka yang baru jadi ABG, mereka yang hanya punya semangat. dan karena kebanyakan dari mereka adalah perempuan, jadi buat aku gampang banget untuk dekat dengan mereka. Aku seneng sama mereka karena mereka punya niat buat sekolah. punya niat aja udah buat aku salut sama mereka. Beberapa dari mereka malahan sebenernya punya kelebihan-kelebihan yang kalau diasah atau dididik dengan baik, akan menjadi seorang yang hebat dibidangnya. contohnya , didinding yayasan banyak banget lukisan-lukisan bagus buatan beberapa orang dari mereka. sederhana memang, tapi artinya daleeeem banget.
Saat bersama mereka adalah saat - saat yang menyenangkan. ada satu cerita mengenai salah satu dari mereka yang buat aku makin bersemangat untuk bantu mereka. sebut aja, Reren, 10 tahun. anak cantik ini bekas anak jalanan yang diambil sama temen-temen pengurusku untuk menjadi anak asrama. Dari pertama aku lihat anak itu, aku timbul kasihan. aku mikir anak ini pasti ada sesuatu. karena secara fisik, dia agak lebih "lemah" dari yang lain. Bener aja, waktu aku tanya Kak Wina, dia bilang, beberapa waktu lalu dia ketabrak motor dan motornya lari.. sedih dengernya.. alhamdullilah, udah dibawa kedokter katanya ga apa apa. Tapi belakangan, dia sering pusing dan matanya kurang melihat dengan jelas. salah satu matanya cuma punya kemampuan liat buat jarak 3 meter aja, setelah itu blurrrr..akhirnya aku bawa dia ke dokter kenalanku, kakaknya Lukman, sahabatku. karena salah satu keluhannya mata, aku pengen dia dicheck dulu mata dan kepalanya. ternyata, diagnosa dokter malah beda.. dia punya katarak.. ya ampun anak sekecil itu udah katarak? dari mana datangnya? menurut dokternya, dari gizi buruk dan sinar matahari langsung.. aku pikir mungkin juga sih, secara dia pernah dijalanan untuk sekian lama, makan ga teratur dan makan apa aja yang ada... its all possible.
Then dokternya menyarankan, untuk pemeriksaan lebih lanjut. tapi aku pikir aku harus konsultasi dulu sama orang yayasan, bagaimana mengenai arrangement lebih lanjutnya. Pulang dari rumah sakit, aku ngajak dia makan, dan dia maunya cuma satu : makan pecel lele. Buat seorang reren, makan pecel lele itu sudah seneng banget. Anak itu ga mau macem-macem. Tadinya aku mikir anak ini pasti maunya fastfood atau apa. ternyata pilihannya pecel lele. waktu makan, diseberangnya ada supermarket. aku mikir mau beli makanan kecil atau coklat untuk anak-anak yayasan. Terus Reren bilang, "kak, boleh ga anter aku pulang kerumahku dulu sebentar? aku mau ketemu ibu", tanpa mikir aku langsung bilang iya, dan beliin sesuatu sekalian buat ibunya. Aku nyuruh dia ambil sesuatu untuk dibawa kerumahnya. dia cuma minta 2 macem : jeruk untuk ibunya dan bubur bayi untuk adiknya! Disitu aku sebagai seorang Berthy, kagum sama anak itu. dia inget sama ibu dan adiknya. dia ga ambil sesuatu buat dirinya tapi buat keluarganya. Aku mikir, kalau aku jadi dia aku akan begitu ga ya? dia ngajarin aku buat tidak egois.. tidak mikirin diri sendiri. Ya Allah, anak ini mengajarkan aku sesuatu!!
Waktu kita sampai digang rumahnya dia ngajak kita mampir dulu, ketemu ibunya sebentar. Waktu kita sampe, aku langsung diem, bingung, sedih... rumahnya yang 4X4m, dapur dan kamar tidur tanpa sekat dan yang lebih menakjubkan lagi... Reren punya 11 orang saudara kandung yang tinggal disitu!! waktu itu jam 8 malem, aku liat 3 anak tidur dikolong tempat tidur, 2 anak tidur dikain yang digantung, 3 anak tidur ditempat tidur dan yang sisanya masih diluar rumah. dan aku juga baru tahu tujuan Reren pengen pulang. Dia mau kasih uang sama ibunya, 75 ribu. Itu uangnya dia hasil dari tabungannya. Kebetulan saat itu beberapa minggu setelah lebaran, dimana dia dapet "angpao" lumayan menurut dia. "bu, ini buat nambahin ibu bayar kontrakan ya..." aku sama Lukman, pandang-pandangan. ga percaya sama yang aku liat, anak segede gitu udah merasa punya tanggung jawab sama keluarga. again, aku berkaca sama diriku sendiri.. apakah aku bisa seperti itu?? aku tau, karena keadaan mereka menjadi seperti itu, tapi tetap, belum waktunya buat mereka untuk seperti itu. Ibunya nerima uangnya sambil berkaca-kaca sambil tanya "Reren, punya uang jajan ga?, jangan dikasihin ibu semua".. Reren senyum dan bilang punya.
di Jakarta maupun Di Yayasan Rumah Kita, banyak anak-anak yang senasib seperti Reren, yang karena keadaan harus ikut bertanggung jawab untuk sesuatu yang seharusnya tidak menjadi porsinya. waktu aku lihat keluarga Reren, aku cuma mikir? How they survive? tapi Tuhan maha adil pastinya, aku tau itu. tapi secara logika, sungguh ga masuk akal, dan itu banyak terjadi di Jakarta!!
Anyway, untuk yayasan sendiri, alhamdullilah, puji tuhan, kita sudah ada donatur tetap (salah satunya kantor aku) yang bisa menyokong kebutuhan dasar seperti sekolah, buku, kebutuhan rumah tangga dan makan sehari-sehari, termasuk tempat tinggal. Kita baru aja pindah kontrakan dari cipinang ke jatinegara. Tempatnya memang di gang, tetapi paling ga, tempatnya lebih besar dan tidurnya ga terlalu numpuk-numpuk lagi. Kita juga mencoba melengkapi keperluan disana. Terima kasih kepada teman-temanku yang memberikan bantuan kompor dan perlengkapan dapur lainnya (matur suwun Lukman), meja tenis (makasih ya mas Johan), alat-alat music (thanks Amit..), komputer dan mejanya (syukran Pak A.Rahman Mohideen) dan yang lainnya. Salut kepada orang-orang seperti Wina dan Yadi yang sehari-hari berada didekat mereka. Dengan sabar manusia-manusia hebat itu membimbing anak-anak itu supaya menjadi anak yang lebih baik, supaya anak-anak itu benar benar menikmati apa yang namanya for being a normal children, normal teenagers. hebat...
Kalau udah liat anak-anak itu, kita akan berpikir betapa beruntungnya kita. aku sadar masa kecil aku juga tidak begitu enak, tapi that was much more better than them. So berada didekat mereka akan membuat aku selalu mensyukuri hidupku yang sebelumnya aku selalu berpikir, aku selalu kurang beruntung. Aku banyak belajar dari mereka, mulai dari hal kecil sampai yang sifatnya memahami arti hidup. Kecintaan aku pada mereka membuat aku sadar bahwa berbagi itu nikmat, berbagi itu mendatangkan kebahagian buat aku.. ga tau ya, meskipun tidak banyak memberi materi, buat aku dengan kehadiran kita disitu sudah memberi sedikit tawa buat mereka.
Guys, siapapun yang baca blog ini, berbagilah dengan orang terdekatmu, berbagilah dengan orang yang kurang beruntung. Apapun itu bentuknya. berbagi bisa macem-macem, berbagi rezeki, berbagi kasih sayang, berbagi ilmu maupun berbagi pacar hehehehe..( jangan deh yang ini sih...). Yakin deh, kamu bakalan happy!! aku jamin..
kalo kalian mau berbagi hal-hal diatas dengan adik-adikku di Yayasan Rumah Kita, just call me. Ada banyak hal yang bisa kalian bagi sama mereka...
Lets help the children to help themself, to survive....
Aku tau Yayasan Rumah Kita hampir sampe sekarang berarti sudah 2 tahun yang lalu. Waktu itu Pak Hassan, Singaporean, satu-satunya staff di kantor aku yang fully dedicated ngurusin yayasan rumah kita. Waktu itu beliau needs hand buat ngurusin anak anak yang ada disitu. ga urusin secara langsung sih, tapi mendedikasikan sedikit kemampuan kita untuk mereka.
At that time ada sekitar 20an anak yang kebanyakan perempuan. seperti tujuan dari Yayasan itu sendiri adalah membantu anak jalan untuk membantu diri mereka sendiri.. hmm.. interesting aku pikir saat itu. Background mereka juga macem-macem, ada yang murni anak jalanan, ada yang orphan, ada yang pengamen, ada juga yang anak terlantar dan kebanyakan dari mereka adalah anak dari keluarga susah.. I can say susah banget.
Di Jakarta, anak-anak seperti itu banyaaaaaaaak banget.. tapi cuma sebagian kecil dari mereka yang punya keinginan untuk belajar, to be a better man kalo kata pacar aku, Robbie Williams. kebanyakan orientasi mereka sudah ke uang. karena dari kecil mereka sudah terbiasa dengan hal seperti itu. Uang untuk makan, Uang untuk bantu Ibu bayar kontrakan, Uang buat beli susu ade.. itu yang paling sering aku denger kalo ngobrol dengan mereka. Ngenes emang dengernya tapi that's life..
Berawal dari buka puasa bersama, aku jatuh cinta dengan anak-anak itu. mereka yang polos, mereka yang baru jadi ABG, mereka yang hanya punya semangat. dan karena kebanyakan dari mereka adalah perempuan, jadi buat aku gampang banget untuk dekat dengan mereka. Aku seneng sama mereka karena mereka punya niat buat sekolah. punya niat aja udah buat aku salut sama mereka. Beberapa dari mereka malahan sebenernya punya kelebihan-kelebihan yang kalau diasah atau dididik dengan baik, akan menjadi seorang yang hebat dibidangnya. contohnya , didinding yayasan banyak banget lukisan-lukisan bagus buatan beberapa orang dari mereka. sederhana memang, tapi artinya daleeeem banget.
Saat bersama mereka adalah saat - saat yang menyenangkan. ada satu cerita mengenai salah satu dari mereka yang buat aku makin bersemangat untuk bantu mereka. sebut aja, Reren, 10 tahun. anak cantik ini bekas anak jalanan yang diambil sama temen-temen pengurusku untuk menjadi anak asrama. Dari pertama aku lihat anak itu, aku timbul kasihan. aku mikir anak ini pasti ada sesuatu. karena secara fisik, dia agak lebih "lemah" dari yang lain. Bener aja, waktu aku tanya Kak Wina, dia bilang, beberapa waktu lalu dia ketabrak motor dan motornya lari.. sedih dengernya.. alhamdullilah, udah dibawa kedokter katanya ga apa apa. Tapi belakangan, dia sering pusing dan matanya kurang melihat dengan jelas. salah satu matanya cuma punya kemampuan liat buat jarak 3 meter aja, setelah itu blurrrr..akhirnya aku bawa dia ke dokter kenalanku, kakaknya Lukman, sahabatku. karena salah satu keluhannya mata, aku pengen dia dicheck dulu mata dan kepalanya. ternyata, diagnosa dokter malah beda.. dia punya katarak.. ya ampun anak sekecil itu udah katarak? dari mana datangnya? menurut dokternya, dari gizi buruk dan sinar matahari langsung.. aku pikir mungkin juga sih, secara dia pernah dijalanan untuk sekian lama, makan ga teratur dan makan apa aja yang ada... its all possible.
Then dokternya menyarankan, untuk pemeriksaan lebih lanjut. tapi aku pikir aku harus konsultasi dulu sama orang yayasan, bagaimana mengenai arrangement lebih lanjutnya. Pulang dari rumah sakit, aku ngajak dia makan, dan dia maunya cuma satu : makan pecel lele. Buat seorang reren, makan pecel lele itu sudah seneng banget. Anak itu ga mau macem-macem. Tadinya aku mikir anak ini pasti maunya fastfood atau apa. ternyata pilihannya pecel lele. waktu makan, diseberangnya ada supermarket. aku mikir mau beli makanan kecil atau coklat untuk anak-anak yayasan. Terus Reren bilang, "kak, boleh ga anter aku pulang kerumahku dulu sebentar? aku mau ketemu ibu", tanpa mikir aku langsung bilang iya, dan beliin sesuatu sekalian buat ibunya. Aku nyuruh dia ambil sesuatu untuk dibawa kerumahnya. dia cuma minta 2 macem : jeruk untuk ibunya dan bubur bayi untuk adiknya! Disitu aku sebagai seorang Berthy, kagum sama anak itu. dia inget sama ibu dan adiknya. dia ga ambil sesuatu buat dirinya tapi buat keluarganya. Aku mikir, kalau aku jadi dia aku akan begitu ga ya? dia ngajarin aku buat tidak egois.. tidak mikirin diri sendiri. Ya Allah, anak ini mengajarkan aku sesuatu!!
Waktu kita sampai digang rumahnya dia ngajak kita mampir dulu, ketemu ibunya sebentar. Waktu kita sampe, aku langsung diem, bingung, sedih... rumahnya yang 4X4m, dapur dan kamar tidur tanpa sekat dan yang lebih menakjubkan lagi... Reren punya 11 orang saudara kandung yang tinggal disitu!! waktu itu jam 8 malem, aku liat 3 anak tidur dikolong tempat tidur, 2 anak tidur dikain yang digantung, 3 anak tidur ditempat tidur dan yang sisanya masih diluar rumah. dan aku juga baru tahu tujuan Reren pengen pulang. Dia mau kasih uang sama ibunya, 75 ribu. Itu uangnya dia hasil dari tabungannya. Kebetulan saat itu beberapa minggu setelah lebaran, dimana dia dapet "angpao" lumayan menurut dia. "bu, ini buat nambahin ibu bayar kontrakan ya..." aku sama Lukman, pandang-pandangan. ga percaya sama yang aku liat, anak segede gitu udah merasa punya tanggung jawab sama keluarga. again, aku berkaca sama diriku sendiri.. apakah aku bisa seperti itu?? aku tau, karena keadaan mereka menjadi seperti itu, tapi tetap, belum waktunya buat mereka untuk seperti itu. Ibunya nerima uangnya sambil berkaca-kaca sambil tanya "Reren, punya uang jajan ga?, jangan dikasihin ibu semua".. Reren senyum dan bilang punya.
di Jakarta maupun Di Yayasan Rumah Kita, banyak anak-anak yang senasib seperti Reren, yang karena keadaan harus ikut bertanggung jawab untuk sesuatu yang seharusnya tidak menjadi porsinya. waktu aku lihat keluarga Reren, aku cuma mikir? How they survive? tapi Tuhan maha adil pastinya, aku tau itu. tapi secara logika, sungguh ga masuk akal, dan itu banyak terjadi di Jakarta!!
Anyway, untuk yayasan sendiri, alhamdullilah, puji tuhan, kita sudah ada donatur tetap (salah satunya kantor aku) yang bisa menyokong kebutuhan dasar seperti sekolah, buku, kebutuhan rumah tangga dan makan sehari-sehari, termasuk tempat tinggal. Kita baru aja pindah kontrakan dari cipinang ke jatinegara. Tempatnya memang di gang, tetapi paling ga, tempatnya lebih besar dan tidurnya ga terlalu numpuk-numpuk lagi. Kita juga mencoba melengkapi keperluan disana. Terima kasih kepada teman-temanku yang memberikan bantuan kompor dan perlengkapan dapur lainnya (matur suwun Lukman), meja tenis (makasih ya mas Johan), alat-alat music (thanks Amit..), komputer dan mejanya (syukran Pak A.Rahman Mohideen) dan yang lainnya. Salut kepada orang-orang seperti Wina dan Yadi yang sehari-hari berada didekat mereka. Dengan sabar manusia-manusia hebat itu membimbing anak-anak itu supaya menjadi anak yang lebih baik, supaya anak-anak itu benar benar menikmati apa yang namanya for being a normal children, normal teenagers. hebat...
Kalau udah liat anak-anak itu, kita akan berpikir betapa beruntungnya kita. aku sadar masa kecil aku juga tidak begitu enak, tapi that was much more better than them. So berada didekat mereka akan membuat aku selalu mensyukuri hidupku yang sebelumnya aku selalu berpikir, aku selalu kurang beruntung. Aku banyak belajar dari mereka, mulai dari hal kecil sampai yang sifatnya memahami arti hidup. Kecintaan aku pada mereka membuat aku sadar bahwa berbagi itu nikmat, berbagi itu mendatangkan kebahagian buat aku.. ga tau ya, meskipun tidak banyak memberi materi, buat aku dengan kehadiran kita disitu sudah memberi sedikit tawa buat mereka.
Guys, siapapun yang baca blog ini, berbagilah dengan orang terdekatmu, berbagilah dengan orang yang kurang beruntung. Apapun itu bentuknya. berbagi bisa macem-macem, berbagi rezeki, berbagi kasih sayang, berbagi ilmu maupun berbagi pacar hehehehe..( jangan deh yang ini sih...). Yakin deh, kamu bakalan happy!! aku jamin..
kalo kalian mau berbagi hal-hal diatas dengan adik-adikku di Yayasan Rumah Kita, just call me. Ada banyak hal yang bisa kalian bagi sama mereka...
Lets help the children to help themself, to survive....
*dedicated to you all the members of Yayasan Rumah Kita*.
No comments:
Post a Comment